Sunday 7 April 2019

Semangat Berkarya Bersama Sucofindo

0

SUCOFINDO

Salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Mungkin dari kalian ada yang belum tau sucofindo itu perusahaan apa. Nah, Sucofindo adalah perusahan yang bergerak dalam layanan di bidang Inspeksi, Pengujian, Sertifikasi, Konsultasi dan Pelatihan.

Dalam jasa layanan Inspeksi, sucofindo membantu perusahaan/instansi memastikan bahwa kuantitas dan kondisi secara visual, produk, jasa, peralatan dan fasilitas yang dimiliki memenuhi persyaratan, standar, dan peraturan baik nasional maupun internasional.

Lain halnya di jasa layanan Pengujian, sucofindo melakukan pengujian kualitas dari segi kimia/biologi/fisika/kontaminasinya. Di Sucofindo jasa layanan Pengujian terdapat beberapa bagian seperti Analis Lingkungan, Analis Kimia Umum, Analis Minyak dan Gas, Analis Pengujian Teknik dan Mekanik, Kalibrasi Alat Ukur, dan Jasa Konsultasi Pengembangan Laboratorium. Dan dengan adanya 46 Laboratorium Tersebar di seluruh Indonesia, didukung peralatan yang lengkap dan akurat dan tenaga handal dan berintegritas.
Sucofindo dengan teknologi yang dimiliki juga dapat melakukan pengujian kehalalan, untuk proses sertifikasi halal makanan/minuman yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) .

Selanjutnya, jasa Sertifikasi. Sucofindo juga menyediakan sertifikasi seperti ISO 14000, memeriksa standar produk, dan sistem keamanan.

Jasa konsultansi sucofindo akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kemampuan dan menjawab tantangan di bidang mutu, lingkungan, K3, dan produktifitas.

Pada jasa pelatihan sucofindo menyediakan jasa pelatihan dalam bidang sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengamanan untuk membantu perusahaan meningkatkan kompetensi personilnya.

Buat para produsen makanan  minuman, para industri mulai dari mineral, industri consumer goods, industri tambang di Indonesia, apakah produk dan alat yang Anda gunakan sudah memenuhi ketentuan,sudah akurat dan memenuhi standar dan bisa dibuktikan dengan sertifikasi? Jika belum, ada baiknya segera berkonsultasi dengan Sucofindo demi memenuhi regulasi keamanan dan kepastian produk Anda agar konsumen semakin percaya dan yakin menggunakan produk Anda.

Saturday 6 April 2019

PENTINGNYA KALIBRASI ~ part 1

0

1. Kalibrasi adalah kegiatan pengukuran dengan membandingkan 'Unit Under Test' (UUT) dengan 'standar ukur yang traceable (mampu telusur).

2. Unit Under Test disini adalah instrument ukur dimana nilai yang ditunjukan akan dibandingan dengan standar ukur.

3. Standar ukur, harus traceable/mampu telusur, ke standar nasional untuk satuan ukuran dan standar internasional untuk bahan bahan acuan tersertifikasi. Jadi standar ukur yang dimiliki oleh penyedia jasa kalibrasi juga harus terkalibrasi oleh standar nasional dan standar nasional juga tersertifikasi oleh standar internasional.

4. Istilah dan definisi berikut diberikan dalam bahasa inggris serta acuan dalam ISO Guide to the Expression of uncertainty in measurement (GUM) dan Vocabulary of basic and general term in metrologu (VIM) diberikan untuk memudahlan pemeriksaan ke dokumen acuan tersebut.

®       Besaran [quantity (measurable quantity)] [GUM B 2.1; VIM 1.1] = sifat dari suatu gejala, benda atau bahan yang dapat dibedakan secara kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif.

®       Nilai [value (of a quantity)] [GUM B 2.2; VIM 1.18] = harga suatu besaran tertentu yang umumnya dinyatakan sebagai suatu angka satuan ukuran dikalikan dengan sesuatu.

®       Nilai benar [true value (of a quantity)] [GUM B 2.4; VIM 1.19] = nilai yang konsisten dengan definisi besaran. Catatan: nilai sebenarnya tidak dapat ditentukan dengan pengukuran karna setiap pengukuran memiliki ketidakpastian, lebih dari itu, definisi setiap besaran ukur bersifat tidak sempurna dan karena itu nilai sebenarnya hanya merupakan besaran hipotetik.

®       Nilai konvensional [conventional true value (of a quantity)] [GUM B 2.4;VIM 1.22] = nilai yang diberikan pada suatu besaran tertentu danditerima, kadang- kadang melalui kesepakatan, sebagai nilai yang mempunya ketidakpastian yang sesuai untuk tujuan tertentu. Catatan: nilai ini mungkin doperoleh dari sejumlah pengukuran yang sengaja dilakukan untuk menetapkan suatu nilai konvensional.

®       Pengukuran [measurement] [GUM B 2.5; VIM 2.1] = serangkaian operasi yang bertujuan untuk menetapkan nilai suatu besaran ukur.

®       Besaran ukur [measurand] [GUM B 2.10; VIM 2.6] = besaran tertentu yang nilainya diukur. Contoh: diameter sepotong baja pada suhu dan tekanan standar.

®       Besaran berpengaruh [influence quantity] [GUM B 2.11;VIM 2.10] = besaran tertentu yang bukan besaran ukur tetapi nilainya mempengaruhi hasil pengukuran

®       Hasil pengukuran [result of a measurement] [GUM B 2.11; VIM 3.1]. = nilai yang diberikan pada besaran ukur yang diperoleh melalui proses pengukuran. Catatan; nilai ini perlu disertai dengan informasi tambahan, termasuk ketidakpastian.

®       Hasil tak terkoreksi [uncorrected result] [GUM B 2.13; vim 3.3] = hasil pengukuran sebelum dikoreksi terhadapkesalahan yang disebabkan oleh pengaru sistematik.

®       Hasil terkoreksi [corrected result] [GUM B 2.14; VIM 3.4] = hasil pengukuran setelah dikoreksi terhadap kesalahan sistematik yang diketahui.

®        Akurasi [accuracy (of measurement)] [GUM B 2.16; VIM 3.5] = kedekatan antara hasil pengukuran dan nilai sebenarnya dari besaran ukur. Catatan; akurasi bersifat kualitatif dan tidak sama dengan presisi.

®        Daya ulang [repeatibility (of result of a measurement)] [GUM B 2.16;VIM 3.6] = kedekatan antara hasil- hasil pengukuran yang berurutan untuk besaran ukur yang sama yang dilakukan pada kondisi yang sama. Catatan: kondisi tersebut harus spesifik. Misalnya waktu, suhu, kelembaban saat pengukuran dilaksanakan.

®        Daya reproduksi [reproducibility (of result of a measurement)] [GUM 2.17;VIM 3.7] = kedekatan antara hasil- hasil pengukuran pengukuran untuk besaran ukur yang sama yang dilakukan pada kondisi yang berbeda. Catatan: kondisi yang berbeda tersebut harus dinyatakan secara spesifik, misalnya perbedaan suhu dan perbedaan kondisi lain yang mempengaruhi pengukuran.

®        Kesalahan [error (of a measurement)] [GUM B 2.19; VIM 3.10] = hasil pengukuran dikurangi nilai sebenarnya dari besaran ukur. Catatan : karena nilai sebenarnya tidak dapat diketahui dengan pasti maka kesalahan pengukuran juga tidak dapat diketahui dengan pasti maka kesalahan pengukuran juga tidak dapat diketahui dengan pasti.

®        kesalahan acak [random error] [GUM B 2.21; VIM 3.13] = hasil pengukuran dikurangi nilai rata- rata yang dihasilkan dari sejumlah pengukuran berulang berhingga dari besaran ukur yang sama.

®        Kesalahan sistematik [systematic error] [GUM B 2.22;VIM 3.14] = nilai rata- rata yang akan dihasilkan dari sejumlah pengukuran berhingga dari besaran ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dikurangi nilai sebenarnya dari besaran ukur.

®        Koreksi [correction] [GUM B 2.23; VIM 3.15] = nilai yang dijumlahkan secara aljabar pada hasil pengukuran tak koreksi untuk mengkompensasi kesalahan sistematik yang diketahui.

®        Ketidakpastian [uncertainty] [GUM B 2. 18; VIM 3.9] = parameter hasil pengukuran yang memberikan karakter sebaran nilai- nilai yang secara layak dapat diberikan pada besaran ukur.

®        Ketidakpastian baku [standard uncertainty] [GUM 2.3.1] = ketidakpastian hasil pengukuran yang dinyatakan sebagai suatu simpangan baku.

®        Evaluasi ketidakpastian baku tipe A [type A evaluation (of standard uncertainty)] [GUM 2.3.2] = metode evaluasi ketidakpastian dengan analisis statistik dari serangkain pengamatan.

®        Evaluasi ketidakpastian baku tipe B [type B evaluation (of standard uncertainty)] [GUM 2.3.3] = metode evaluasi ketidakpastian dengan cara selain analisis statistik dari serangkaian pengamatan.

®        Ketidakpastian baku gabungan [combined standard untertainty] [GUM 2.3.4] = ketidakpastian baku hasil pemgukuran, bila hasil pengukuran diperoleh dari nilai sejumlah besaran lain, ketidakpastian baku gabungan bernilai sama dengan akar kuadrat positif dari jumlah semua suku yang merupakan varian atau kovarian besaran lain tersebut yang telah diberi bobot sesuai dengan bagaiimana hasil pengukuran bervariasi terhadap perubahan besaran tersebut.

®        Faktor cakupan [coverage factor] [GUM 2.3.6] = faktor numerik yang digunakan sebagai pengali terhadap ketidakpastian baku gabungan untuk memperoleh ketidakpastian bentangan.

®        Ketidakpastian bentangan [expanded uncertainty] [GUM 2.3.5] = besaran yang mendefinisikan interval di sekitar hasil pengukuran yang diharapkan mencakup sebagian besar distribusikan nilai yang dapat diberikan pada besaran ukur.