Thursday 10 July 2014

Laporan RANGKAIAN dengan SENSOR INFRARED dan COUNTER sederhana

1



Pada percobaan rangkaian aplikasi kali ini akan  menggunakan sensor cahaya yaitu Photo Transistor.  Aplikasi rangkaian dengan photo transistor kali ini ialah Aplikasi Rangkaian Counter Sederhana dengan Sensor Infrared. Pada rangkaian ini hanya akan menampilkan counter hingga 9 kali.

Adapun daftar komponen elektronika yang kita butuhkan untuk membuat rangkaian ini. Berikut ini daftarnya.
1.                  Phototransistor
2.                  Infrared
3.                  Resistor 33KOhm
4.                  Resistor 1KOhm
5.                  Kapasitor /kondensor dengan nilai 1uF
6.                  IC Decoder 4026B
7.                  Seven Segment Common Katoda
8.                  Baterai 9 Volt

Berikut ini adalah gambar Rangkaian Counter dengan sensor infrared :




Berikut hasil simulasi rangkaian menggunakan software di computer.


Prinsip Kerja Rangkaian :
 Pada saat kondisi awal sensor aktif, karena Photo transistor menerima cahaya dari infrared. Saat ada sesuatu yang memutuskan cahaya infrared makan photo Transaistor akan memberikan sinyal (0), perubahan juga akan ditampilkan ke seven segment. Pada rangkaian ini counter akan bekerja secara up counter dari 0 – 9.

Ide pengembangan :
-          Aplikasi Counter Pengunjung Otomatis, Counter Barang, Counter Parkir kendaraan
Pada aplikasi counter ini, jadi setiap barang yang melewati sensor infrared akan otomatis terhitung oleh rangkaian counter. Sensor akan mengirimkan sinyal ke rangkaian counter.
-          Aplikasi Sistem Keamanan Bank, keamanan Gedung, keamanan Rumah
Sensor ini dapat digunakan di brankas bank, sehingga jika sensor di aktifkan, maka bila ada yang melewati sensor ini akan mengaktifkan alarm keamanan.

Kendala :
Pada pembuatan rangkaian sensor infrared dengan counter ini, sya belum berhasil dalam pembuatan rangkaian ini, Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembuatan rangkaian :
-          Pada saat di simulasikan dengan software di komputer, rangkain bekerja sesuai yang diharapkan, namun pada saat dirangkai secara real rangkaian belum bisa menyala.
-          Ketidak telitian dalam pembuatan jalur layout pada pcb bisa jadi penyebabnya.
Terima kasih, Kritik dan saran yang membangun sangat di butuhkan penulis.
Semoga Bermanfaat..

LAPORAN "RANGKAIAN SENSOR CAHAYA (LDR)"

3



“Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat/berfungsi mengubah suatu besaran optik (cahaya) menjadi besaran elektrik. Sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik yang dihasilkan dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.      Photovoltaic : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran optik (cahaya) menjadi perubahan tegangan. Salah satu sensor cahaya jenis photovoltaic adalah solar cell.
2.      Photoconductive : Yaitu sensor cahaya yang dapat mengubah perubahan besaran optik (cahay) menjadi perubahan nilai konduktansi (dalam hal ini nilai resistansi). Contoh sensor cahaya jenis photoconductive adalah LDR, Photo Diode,Photo Transistor. “
Pada percobaan rangkaian aplikasi kali ini akan  menggunakan sensor cahaya yaitu LDR.  Aplikasi rangkaian dengan LDR kali ini ialah Rangkaian Pendeteksi Cahaya. Pada rangkaian ini menggunakan lampu LED sebagai indicator deteksi cahaya.

Adapun daftar komponen elektronika yang kita butuhkan untuk membuat rangkaian ini. Berikut ini daftarnya.
1.                  LDR
2.                  LED
3.                  Resistor 100 Ohm
4.                  Resistor 470 Ohm
5.                  Potensiometer
6.                  Transistor SC 828
7.                  Baterai 9 Volt

Berikut ini adalah gambar Rangkaian Pedeteksi Cahaya :
Berikut hasil rangkaian yang sudah di rangkai pada papan pcb 

Prinsip Kerja Rangkaian :

Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Ketika LDR tidak diberikan suatu cahaya maka LED pun akan menyala dan sebaliknya ketika LDR diberikan suatu cahaya atau pada kondisi terang maka LED akan mati atau tidak menyala. Pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang. Potensiometer digunakan untuk mengatur kepekaan LDR dalam rangkaian ini. Dalam rangkaian ini menggunakan resistor untuk memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar, serta dapat digunakan sebagai pembagi tegangan. Dalam rangkaian ini menggunakan transistor SC 828 yang digunakan sebagai saklar yang terhubung ke LED.



Kesimpulan
Prinsip kerja LDR yaitu nilai resistansinya akan bertambah besar apabila tidak terkena cahaya dan akan berkurang resistansinya apabila terkena cahaya.  
 Ide pengembangan :
-      -    Sistem Counter Penghitung barang
Prinsip kerja dengan memanfaatkan sensor cahaya yang terhubung dengan rangkaian counter, jadi saat ada barang yang menutup sensor maka sensor akan mengirimkan sinyal ke rangkaian counter yang dapat ditampilkan ke display counter.

-      -  Aplikasi system alarm otomatis
Prinsip kerjanya sensor cahaya dihubungkan dengan alarm/buzzer sebagai tanda  alarm. Sensor bisa diletakan di jendela, sehingga saat jendela terbuka dan sensor mendeteksi cahaya maka alarm akan berbunyi sebagai tanda.

Saturday 17 May 2014

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Dini Bencana Banjir dan Tanah Longsor

0


Banjir dan tanah longsor, bila pada musim hujan ancaman akan adanya banjir dan tanah longsor itu pasti ada. Apalagi bagi bagi yang tinggal pada kawasan banjir dan tanah longsor. Bila terjadi hujan dengan curah tinggi dan berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan akan adanya banjir yang besar seperti banjir bandang. Upaya untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor yang pasti bisa dilakukan ialah pencegahan terjadinya bencana yang disebabkan oleh manusia. Untuk pencegahan bencana yang terjadi karena faktor alam kita tidak dapat serta merta mencegahnya.

Oleh karena itu upaya mencegah untuk meminimalkan korban dan kerugian inilah yang harus dilakukan. Dengan adanya identifikasi awal atau tahap awal sebelum terjadinya bencana. Melalui sitem peringatan dini terjadinya bencana ini, dapat meminimalisir korban dan kerugian, karena dapat memberikan tanda waspada jika akan terjadi bencana. Penempatan sistem peringatan dini ini sebaiknya ditempatkan pada tempat yang strategis, pada daerah rawan yang sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Tanda-tanda akan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor

"Bagi beberapa daerah rawan banjir seperti di bawah lereng gunung ada yang harus diperhatikan dan diwaspadai hal-hal sebagai berikut :
·         Dengarkan suara-suara yang tidak biasa kita dengar, karena suara itu bisa berasal dari bergeraknya massa yang longsor, misalnya suara gemuruh akibat massa tanah, batu longsor, gemeretak akibat tumbangnya pohon – pohon dan atu suara berdebum akibat jatuhnya bongkah batu besar yang jatuh saling bertumbukan satu sama lain.
·         Amati di luar rumah bila ada aliran lumpur dan atau aliran lumpur campur batu (debris) agak tebal mungkin akan diikuti longsor atau banjir bandang.

Jika dekat dengan alur sungai dapat diamati terjadi perubahan mendadak, seperti :
·         Ada penambahan /pengurangan debit aliran air dengan cepat.
·         Ada perubahan air dari jernih menjadi sangat keruh, misalnya pada hari biasa saat hujan air berwarna coklat cerah, saat akan banjir berwarna coklat gelap.
·         Tidak ada air di sungai padahal hujan deras, hal ini menunjukkan adanya aktivitas longsor di bagian puncak yang membendung aliran sungai"
[http://www.badungkab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2878&Itemid=128]

Banjir juga biasa terjadi pada jalan-jalan raya atau pada pemukiman daerah perumahan, yang bila terjadi curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama. Maka lambat laun genangan air bisa terus naik, dan tiba-tiba bisa langsung tinggi.

Untuk bencana tanah longsor adapula tanda/indikasi awal "Menurut Kasubdit Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Wawan Irawan, indikasi pertama potensi longsor adalah curah hujan tinggi. Ia meminta warga waspada jika curah hujan turun lebih dari empat jam.Warga juga harus waspada bila muncul retakan tanah."Begitu pula jika tiba-tiba muncul mata air di daerah perbukitan."
Tanda-tanda alam lain yang bisa dijadikan patokan potensi longsor adalah keruhnya mata air yang biasanya jernih. Apalagi jika ada sungai yang biasanya mengalir deras tiba-tiba alirannya mengecil atau bahkan berhenti, itu adalah tanda berpotensi bakal terjadinya banjir bandang."
[http://www.tempo.co/read/news/2013/11/15/173529957/Ini-Ciri-Akan-Terjadi-Longsor]

 
Sistem Peringatan atau Pendeteksi Dini Bencana

Setelah mengetahui gejala awal terjadinya bencana banjir dan tanah longsor ini. Dapat dirancang sebuah sistem yang efektif, cepat, tepat untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakan di daerah yang rawan bencana.

Pada sistem pendeteksi dini bencana banjir dan tanah longsor ini dirancang menggunakan sensor-sensor selain itu dipasang juga seperti alarm, untuk bentuk alarm bisa berupa sirine dan peringatan melalui sms otomatis, adapula, catatan/record data dari titik awal /tmpat rawan.

Sensor - sensor yang akan digunakan pada sistem ini sbb :

- Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik ini digunakan sebagai pendeteksi/pengukur ketinggian air, khususnya ketinggian pada air di sungai. Sensor ini akan merecord ketinggian air sungai, sehingga bisa diketahui tinggi sungai itu masih dalam ambang batas aman atau sudah melebihi. Jika tingginya melebihi maka akan otomatis memberikan tanda-tanda berupa alarm/sirine.

- Sensor Magnet Reed Switch

Reed Switch adalah sebuah saklar listrik yang dioperasikan oleh medan magnet. Benda ini ditemukan di Bell Telephone Laboratories pada tahun 1936 oleh WB Ellwood. Bagiannya terdiri dari sepasang kontak logam mengandung besi dalam amplop tertutup rapat dalam kaca. Dalam keadaan biasa kontak terbuka, kotak akan menutup ketika medan magnet terdeteksi. Setelah medan magnet ditarik dari saklar, saklar reed akan kembali ke posisi semula.
Sensor ini bisa dipasang pada pinggir jalan yang biasa terkena banjir, sehingga bila sensor ini tergenang air banjir akan memberikan datanya kepada sistem dan dapat memberikan informasi titik-titik mana yang berpotensi terjadi banjir.

-Sensor Curah Hujan

Sensor ini dipasang untuk mengetahui seberapa besar curah hujan yang sedang terjadi.
"Pengembangan sensor curah hujan dengan sinar laser dan infra merah tidak lepas dari aplikasi proximity sensor ini. Instrumen sensor curah hujan dengan sinar laser ini lalu diintegrasikan dengan perangkat Digital Signal Processor yang lebih dari sekedar rangkaian IC-IC counter karena memungkinkan integrasi dengan perangkat terkomputerisasi bahkan terhubung ke jaringan. Dengan jaringan ini, data-data curah hujan di-upload ke pusat cuaca secara real time sehingga dengan akses internet data curah hujan tadi dapat kita akses"
[http://viogeo.blogspot.com/2012/05/sensor-curah-hujan.html]


-Sensor Kejernihan Air

Untuk mendeteksi kejernihan air terutama pada mata air, karena apabila mataair tiba-tiba keruh itu merupakan tanda-tanda bahaya, Sensor ini menggunakan sensor fotodioda.

-Sensor Cahaya
Dalam proses pendeteksiannya, beberapa patok secara paralel ditanamkan di bagian-bagian tanah yang rawan longsor. Patok lalu dihubungkan ke LDR dan LED dengan menggunakan kawat baja elastis. Saat tanah bergeser, patok juga ikut bergerak menarik kawat baja sehingga LED menjauhi LDR.
[http://www.umy.ac.id/mahasiswa-umy-ciptakan-alat-deteksi-dini-tanah-longsor-bersensor-cahaya.html]


Wednesday 14 May 2014

Kontes Robot Indonesia 2014

0

"Kontes Robot Indonesia (KRI) yang digelar selama tiga hari dari Kamis (8/5) hingga Sabtu (10/5) di GOR Jatidiri Semarang telah selesai, kompetisi yang diikuti oleh 69 tim dari 24 perguruan tinggi se Jateng dan DIY itu telah ditutup dengan pembacaan ketetapan dewan juri dan pemberian penghargaan bagi para pemenang.

Sebelumnya para peserta bersaing sengit untuk mendapatkan berbagai gelar lomba di lima kategori lomba yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) beroda dan berkaki, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) dan Kontes Robot Seni  Indonesia (KRSI)." [http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/05/11/201616]


Pada postingan kali ini akan menyebutkan sensor-sensor yang digunakan untuk robot ditiap kategorinya.

1. Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI)
Sensor yang digunakan pada KRAI ini ada :
- Sensor reed switch
Cara kerja reed switch adalah kaki-kaki reed switch akan terhubung jika pada badan komponen didekati medan magnet. Dan kaki-kaki komponen akan terbuka jika tidak ada medan magnet.

-Sensor Limit Switch
Sensor mendeteksi gerakan dari suatu mesin sehingga bisa mengontrolnya atau memberhentikan gerakan dari mesin tersebut sehingga dapat membatasi gerakan mesin dan tidak sampai kebablasan, pemakaiannyapun sangat umum dan banyak.
http://tutukjat.guru-indonesia.net/artikel_detail-41573.html 

 Link Video :
 http://www.youtube.com/watch?v=te5klFpd7Z0

2. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)
Dalam KRPAI salah satu penentuan kriteria menjadi pemenang adalah dapat memadamkan api di dalam ruangan dengan secepat mungkin. Dalam hal ini maka dengan menentukan rute terpendek di dalam ruangan arena akan diperoleh waktu pemadaman api yang tercepat pula.
Sensor yang dapat digunakan pada KRPAI ini ada :
- Sensor panas (TPA 81)
- Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik ini untuk penghitungan jarak agar robot berjalan secaramaksimal.

http://www.youtube.com/watch?v=YZ-mGrXb5Do

3. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI)
Untuk Robot sepak bola ini dapat menggunakan sensor-sensor :
-Sensor Ultrasonik
Agar tidak menabrak lwan robot lain menggunakan sensor ini.
-Sensor Warna
Sensor ini untuk mengenali warna bola dan mana warna robot lawan.

http://www.youtube.com/watch?v=W5BmhbiLvh4

4. Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 
Pada robot ini pastinya dipasang "telinga" untuk mendengarkan alunan musik tanpa menggunakan kabel. Untuk "telinga" yang digunakan ialah "sensor suara" jadi jika sensor suara mendeteksi adaanya suara alunan musik maka robot akan menari secara otomatis sesuai dengan alunan musik.
http://www.youtube.com/watch?v=haByF6kadeM


Thursday 27 March 2014

Sensor Encoder (Sensor Penyandi)

0

SENSOR ENCODER (SENSOR PENYANDI)

Di zaman seperti saat ini makin hari makin membutuhkan peralatan yang memudahkan segala kegiatan terutama dalam hal keselamatan, ketelitian dan otomatisasi.

Masih banyak kekurangan dalam pengoperasian alat teknologi pada saat ini yaitu pada tingkat accuration, safety dan juga kemudahan dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu maka dibutuhkan Sensor. Sensor adalah suatu alat yang mempermudah kerja user dengan tingkat kesalahan kecil dan mudah untuk dioperasikan.

Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba membahas mengenai Sensor Encoder atau Sensor Penyandi. Cara Kerja dari Sensor Encoder masih jarang diketahui oleh kalangan umum atau masyarakat awam, hal ini dikarenakan sistem kerja sensor ini memang sangat rumit dan komplek untuk tingkat pemula ataupun yang sudah berpengalaman sekalipun.

Shaft Encoder atau Rotary Encoder adalah suatu device elektromekanikal yang digunakan untuk mengubah posisi sudut dari roda ke dalam kode digital, menjadikannya semacam tranduser. Device ini biasanya dipakai atau digunakan dalam bidang robotika, seperti optomekanikal mouse & trackball, serta digunakan juga pada kendali putaran radar, dll.

Sensor Encoder digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi :
  1. Penyandi Rotari tambahan yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
  2. Penyandi Absolut mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan. 1. Prisip Kerja Sensor Encoder

Prinsip Kerja dari sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5 Volt dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 5V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 0V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk mikrokontroler.

Berikut ini adalah gambar Rangkaian sensor yang digunakan :





Pada gambar diatas Led Inframerah kita gunakan untuk menembakkan cahaya sedangkan disisi kanan light receive dapat kita gunakan sensor cahaya seperti photodiode atau phototransistor.




Sebagai tambahan : salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse Analog (Mouse yang menggunakan Bola). Bisa anda buka dan anda akan melihat kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi menggunakan Rotary Encoder

Sensor Biologi

0

Sensor Biologi

Dalam studi sensor dan teknologi penginderaan , kita sering menghadapi batas-batas fisik untuk pengukuran sinyal tertentu . Sebagai contoh, pengukuran temperatur dapat dibatasi oleh termodinamika - kehadiran fluktuasi suhu di semua benda terbatas pada suhu terbatas . Lebih sering , informasi yang dapat diturunkan dari pengukuran suhu dibatasi oleh gangguan lingkungan - sering disebut sebagai kebisingan lingkungan . Misalnya, lingkungan hutan alami menghasilkan spektrum yang luas dari audio latar belakang kebisingan , dan umumnya tidak berguna untuk memiliki kemampuan pendengaran sensitif yang terus-menerus dibanjiri oleh kebisingan latar belakang . Dalam kasus sensor cahaya , keterbatasan untuk digunakan di siang biasanya karena akurasi elemen fokus , atau mungkin kejelasan atmosfer ( lebih dari masalah hari ini , tampaknya ) . Pada malam hari, sistem optik hewan nokturnal dapat dibatasi oleh sangat sedikit jumlah foton yang tersedia untuk mendeteksi . Mata manusia mampu mendeteksi variasi statistik dalam intensitas cahaya dari bintang-bintang di malam hari . The " flicker " yang dapat Anda lihat di bintang-bintang samar pada malam cerah di pegunungan ( terutama di musim dingin ! ) Adalah karena kombinasi dari turbulensi atmosfer dan fakta bahwa ada begitu sedikit foton bahwa efek statistik dalam tingkat kedatangan yang terdeteksi .

Proses evolusi alami di alam telah filter sangat efisien untuk kemampuan penginderaan berguna . Ada banyak contoh kemampuan penginderaan sangat disesuaikan yang menawarkan keuntungan kinerja nyata . Dan , ada banyak contoh dari kemampuan penginderaan agak primitif yang dapat dimanfaatkan secara efektif oleh sistem perangkat lunak yang lebih canggih yang juga merupakan bagian dari sistem yang paling alami . Beberapa contoh yang baik dari sistem penginderaan kinerja tinggi termasuk penginderaan kimia feromon pada ngengat , USG penginderaan kelelawar ( predator ) dan ngengat ( mangsa ) , dan visi dalam predator seperti kucing dan burung . Beberapa contoh sensor - kinerja rendah termasuk tilt penginderaan pada manusia dan penginderaan taktil pada berbagai bagian anatomi .

Untuk mulai mendapatkan merasakan teknologi dan kemampuan penginderaan , saya ingin menghabiskan beberapa waktu di kuliah pertama bereksperimen dengan kemampuan sensorik manusia. Seperti kita melakukan percobaan ini , kami ingin untuk berpikir tentang banyak masalah sistem yang terkait dengan penginderaan , seperti pengkondisian sinyal , kabel , waktu respon dan hysteresis , kemasan , dan peran pengorbanan software / hardware di sistem operasi . Kita akan menemukan bahwa sistem penginderaan manusia memberikan beberapa contoh yang sangat menarik cara untuk mengubah sinyal fisik menjadi informasi , dan banyak contoh menarik tentang bagaimana untuk trade off berbagai aspek kinerja sistem dan biaya operasional untuk mencapai hasil yang diinginkan .
Pengembangan :
Sensor tersebut dapat di kembangkan pada televise jadi kalau kita mau membeli makanan kita dapat langsung mengambil dari televise (seperti alat doraemon) jadi akan memudahkan kita dalam bentuk membeli makanan ,tidak perlu keluar rumah
http://helmissuseno.blogspot.com