Dari tahun awal" tahun 2018, baru tau ada istilah "Revolusi Industri 4.0" lewat beberapa pamflet seminar nasional yang diadakan beberapa kampus di daerah Jawa.
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai. (sumber :https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0)
Setelah mencari tau sedikit tentang "RevInd 4.0" (Revolusi Industri 4.0) dari wikipedia. Jika ada yang tanya "apasih RevInd 4.0 itu?" Itu tu sebuah industri dalam teknologi pabrik, untuk menghubungkan komunikasi antara mesin, perangkat dengan manusia lewat internet. Dan pekerjaan-pekerjaan fisik berat dan beresiko yang sebelumnya di kerjakan manusia, didelegasikan ke mesin/perangkat.
Bahkan pemerintah Indonesia juga telah meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0. (sumber : https://m.detik.com/finance/industri/d-3952668/apa-itu-revolusi-industri-40)
Jadi siapa yang akan diuntungkan dengan adanya Revolusi Industri 4.0, apakah Pemerintah? Industri? Atau KITA?