Banjir dan tanah longsor, bila pada musim hujan ancaman akan adanya banjir dan tanah longsor itu pasti ada. Apalagi bagi bagi yang tinggal pada kawasan banjir dan tanah longsor. Bila terjadi hujan dengan curah tinggi dan berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan akan adanya banjir yang besar seperti banjir bandang. Upaya untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor yang pasti bisa dilakukan ialah pencegahan terjadinya bencana yang disebabkan oleh manusia. Untuk pencegahan bencana yang terjadi karena faktor alam kita tidak dapat serta merta mencegahnya.
Oleh karena itu upaya mencegah untuk meminimalkan korban dan kerugian inilah yang harus dilakukan. Dengan adanya identifikasi awal atau tahap awal sebelum terjadinya bencana. Melalui sitem peringatan dini terjadinya bencana ini, dapat meminimalisir korban dan kerugian, karena dapat memberikan tanda waspada jika akan terjadi bencana. Penempatan sistem peringatan dini ini sebaiknya ditempatkan pada tempat yang strategis, pada daerah rawan yang sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Tanda-tanda akan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor
"Bagi beberapa daerah rawan banjir seperti di bawah lereng gunung ada yang harus diperhatikan dan diwaspadai hal-hal sebagai berikut :
· Dengarkan suara-suara yang tidak biasa kita dengar, karena suara itu bisa berasal dari bergeraknya massa yang longsor, misalnya suara gemuruh akibat massa tanah, batu longsor, gemeretak akibat tumbangnya pohon – pohon dan atu suara berdebum akibat jatuhnya bongkah batu besar yang jatuh saling bertumbukan satu sama lain.
· Amati di luar rumah bila ada aliran lumpur dan atau aliran lumpur campur batu (debris) agak tebal mungkin akan diikuti longsor atau banjir bandang.
Jika dekat dengan alur sungai dapat diamati terjadi perubahan mendadak, seperti :
· Ada penambahan /pengurangan debit aliran air dengan cepat.
· Ada perubahan air dari jernih menjadi sangat keruh, misalnya pada hari biasa saat hujan air berwarna coklat cerah, saat akan banjir berwarna coklat gelap.
· Tidak ada air di sungai padahal hujan deras, hal ini menunjukkan adanya aktivitas longsor di bagian puncak yang membendung aliran sungai"
[http://www.badungkab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2878&Itemid=128]
Banjir juga biasa terjadi pada jalan-jalan raya atau pada pemukiman daerah perumahan, yang bila terjadi curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama. Maka lambat laun genangan air bisa terus naik, dan tiba-tiba bisa langsung tinggi.
Untuk bencana tanah longsor adapula tanda/indikasi awal "Menurut Kasubdit Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Wawan Irawan, indikasi pertama potensi longsor adalah curah hujan tinggi. Ia meminta warga waspada jika curah hujan turun lebih dari empat jam.Warga juga harus waspada bila muncul retakan tanah."Begitu pula jika tiba-tiba muncul mata air di daerah perbukitan."
Tanda-tanda alam lain yang bisa dijadikan patokan potensi longsor adalah keruhnya mata air yang biasanya jernih. Apalagi jika ada sungai yang biasanya mengalir deras tiba-tiba alirannya mengecil atau bahkan berhenti, itu adalah tanda berpotensi bakal terjadinya banjir bandang."
[http://www.tempo.co/read/news/2013/11/15/173529957/Ini-Ciri-Akan-Terjadi-Longsor]
Sistem Peringatan atau Pendeteksi Dini Bencana
Setelah mengetahui gejala awal terjadinya bencana banjir dan tanah longsor ini. Dapat dirancang sebuah sistem yang efektif, cepat, tepat untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakan di daerah yang rawan bencana.
Pada sistem pendeteksi dini bencana banjir dan tanah longsor ini dirancang menggunakan sensor-sensor selain itu dipasang juga seperti alarm, untuk bentuk alarm bisa berupa sirine dan peringatan melalui sms otomatis, adapula, catatan/record data dari titik awal /tmpat rawan.
Sensor - sensor yang akan digunakan pada sistem ini sbb :
- Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik ini digunakan sebagai pendeteksi/pengukur ketinggian air, khususnya ketinggian pada air di sungai. Sensor ini akan merecord ketinggian air sungai, sehingga bisa diketahui tinggi sungai itu masih dalam ambang batas aman atau sudah melebihi. Jika tingginya melebihi maka akan otomatis memberikan tanda-tanda berupa alarm/sirine.
- Sensor Magnet Reed Switch
Reed Switch adalah sebuah saklar listrik yang dioperasikan oleh medan magnet. Benda ini ditemukan di Bell Telephone Laboratories pada tahun 1936 oleh WB Ellwood. Bagiannya terdiri dari sepasang kontak logam mengandung besi dalam amplop tertutup rapat dalam kaca. Dalam keadaan biasa kontak terbuka, kotak akan menutup ketika medan magnet terdeteksi. Setelah medan magnet ditarik dari saklar, saklar reed akan kembali ke posisi semula.
Sensor ini bisa dipasang pada pinggir jalan yang biasa terkena banjir, sehingga bila sensor ini tergenang air banjir akan memberikan datanya kepada sistem dan dapat memberikan informasi titik-titik mana yang berpotensi terjadi banjir.
-Sensor Curah Hujan
Sensor ini dipasang untuk mengetahui seberapa besar curah hujan yang sedang terjadi.
"Pengembangan sensor curah hujan dengan sinar laser dan infra merah tidak lepas dari aplikasi proximity sensor ini. Instrumen sensor curah hujan dengan sinar laser ini lalu diintegrasikan dengan perangkat Digital Signal Processor yang lebih dari sekedar rangkaian IC-IC counter karena memungkinkan integrasi dengan perangkat terkomputerisasi bahkan terhubung ke jaringan. Dengan jaringan ini, data-data curah hujan di-upload ke pusat cuaca secara real time sehingga dengan akses internet data curah hujan tadi dapat kita akses"
[http://viogeo.blogspot.com/2012/05/sensor-curah-hujan.html]
-Sensor Kejernihan Air
Untuk mendeteksi kejernihan air terutama pada mata air, karena apabila mataair tiba-tiba keruh itu merupakan tanda-tanda bahaya, Sensor ini menggunakan sensor fotodioda.
-Sensor Cahaya
Dalam proses pendeteksiannya, beberapa patok secara paralel ditanamkan di bagian-bagian tanah yang rawan longsor. Patok lalu dihubungkan ke LDR dan LED dengan menggunakan kawat baja elastis. Saat tanah bergeser, patok juga ikut bergerak menarik kawat baja sehingga LED menjauhi LDR.
[http://www.umy.ac.id/mahasiswa-umy-ciptakan-alat-deteksi-dini-tanah-longsor-bersensor-cahaya.html]